solusi rumah retak

Sahabat Netter, Adakalanya kita temukan keretakan pada konstruksi beton bertulang yang sebenarnya sudah diantisipasi dari awal, sudah bekerja sebaik mungkin dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai perawatan namun tetap saja terjadi beton retak. Nah.. untuk mencegah hal itu terjadi maka kita perlu mengetahui macam-macam akar permasalahanya sehingga bisa menemukan solusi terbaik untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang maksimal.
Penyebab dinding rumah retak struktur bisa terjadi karena berbagai macam hal. Salah satunya dapat dikenali dari bentuk retakan itu sendiri. Sebagai contoh nya ada keretakan yang berbentuk 45 derajat, ada juga yang berbentuk lurus memanjang kebawah dan ke atas, atau ada juga keretakan yang berbentuk halus seperti helai rambut yang memanjang dan tidak beraturan. Meskipun tidak semua jenis keretakan pada dinding berbahaya, tetapi sebaiknya tetap diwaspadai keberadaannya.
Sebagai tahap awal, untuk mengantisipasi keretakan ini, anda perlu melakukan pemantauan dan memperhatikan bentuk keretakannya. Dengan melakukan langkah awal ini, akan dapat membantu anda untuk menyimpulkan penyebab keretakan dan sekaligus mencari solusinya secara tepat. Pada dasarnya penyebab dinding rumah retak dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu retak struktur dan non struktur.
Retak struktur dapat dikategorikan sebagai retak yang cukup berbahaya terhadap kestabilan suatu bangunan untuk tetap dapat berdiri secara kokoh. Ciri umum yang dapat langsung terlihat jelas pada dinding, adanya keretakan yang ukuran lebarnya lebih dari 2 mm sampai menembus dinding sisi yang lainnya.
Faktor-faktor penyebab dinding rumah retak struktur ini adalah:
  • Perencanaan yang keliru, sepandai-pandai tupai melompat pasti ada kalanya akan jatuh juga, nah.. sepandai-pandai konsultan perencana dalam merencanakan bangunan pasti ada kalanya mengalami kegagalan, untuk itu diperlukan koreksi dari pihak lain, bukan berarti yang dikoreksi lebih bodoh, tapi orang pintar justru sangat senang ditunjukan kesalahanya agar bisa berubah jadi lebih baik. kesalahan dalam perencanaan bisa terjadi karena salah ambil data, salah rumus, salah hitung, salah pencet keyboard, dll. hasilnya bisa terjadi ketidaktepatan dalam pemilihan ukuran struktur beton, jumlah dan ukuran besi yang digunakan, serta kualitas beton yang akan dipakai.
  • Adanya pergerakan tanah, pergeseran ataupun penurunan pada struktur pondasi. Hal ini dapat diakibatkan karena daya dukung tanah berdirinya lahan yang kurang stabil setelah terjadinya gempa, banjir dan kejadian alam lainnya.
  • Pembebanan yang terlalu cepat, beton tanpa campuran khusus akan mencapai puncak kekuatanya pada umur +/- 28 hari, hal itu berarti sebelum umur tersebut sang beton belum bisa menerima beban maksimal, nah.. apabila terjadi pembebanan diluar kapasitas beton maka besar kemungkinan akan terjadi retak atau bahkan patah.
  • Bekisting / cetakan beton yang tidak kuat, misalnya pada balok atau plat lantai yang cetakanya tidak kuat akan berpotensi mengalami lendutan, jika lendutan itu diluar batas maksimal maka beton bisa mengalami retak atau patah.
  • Kesalahan penentuan jenis pondasi yang dipilih ataupun kesalahan penghitungan beban yang akan dipikul oleh pondasi pada saat proses pembangunan.
  • Adanya kerusakan pada struktur bangunan utama seperti kolom yang retak atau bengkok, adanya balok penyangga yang jumlah tulangan besi utamanya dan besi pengikatnya tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh bangunan. Sehingga secara perhitungan kekuatan bangunan tidak terpenuhi.
  • Pelaksanaan yang keliru, ya.. diperlukan pengawasan yang ketat dalam melaksanakan pekerjaan beton bertulang, hal ini untuk memastikan bahan yang digunakan sesuai dengan spesifikasi ukuran dan jumlah dalam perencanaan, misalnya besi yang dipakai tidak lebih kecil dari rencana, kulaitas beton yang digunakan sesuai dengan rencana. pengawasan juga dimaksudkan untuk mengecek kualitas bekisting dan perawatan yang benar.
  • Perawatan pasca pengecoran beton yang keliru, setelah pekerjaan pengecoran perlu dilakukan curing, yaitu upaya untuk memperlambat pengerasan beton agar tidak terlalu cepat sehingga terjadi retak, caranya bisa dilakukan dengan penyiraman, menutup dengan karung basah, atau bisa juga dengan mencampurkan bahan tertentu pada adukan beton.
  • Terjadi bencana diluar batas rencana kekuatan beton bertulang, misalnya gempa bumi dahsyat, tsunami, boom atau memang sengaja menghancurkan beton.
Untuk memperbaiki konstruksi dinding rumah retak struktur ini bukanlah perkara yang mudah. Bukan hanya membutuhkan biaya yang cukup besar karena memerlukan perbaikan atau rekonstruksi struktur bangunan, tetapi juga harus dipastikan bangunan harus tetap dalam keadaan stabil jika ada pergerakan dan pergeseran kembali.
Penyebab dinding rumah retak struktur dapat dikategorikan menjadi 2 jenis:

·         Retak Tarik
Penyebab retak tarik disebabkan karena adanya penurunan pada permukaan tanah. Hal ini biasa terjadi pada setiap bangunan dimanapun. Tidak akan membahayakan kondisi bangunan selama penurunan ini terjadi secara serentak. Tetapi sebaliknya, kondisi ini akan menjadi cukup membahayakan apabila penurunan ini terjadi secara tidak bersamaan.
Pada titik-titik tertentu akan mengakibatkan perubahan elevasi yang berbeda-beda pada bangunan. Hal ini bisa terlihat dari bentuk keretakannya yang terlihat lebih lebar pada bagian atas dan mengecil pada bagian bawah. Beberapa penyebabnya bisa karena berbagai hal seperti pemadatan yang tidak merata pada badan bangunan, erosi pada bagian dasar pondasi bangunan yang diakibatkan oleh adanya aliran air yang mengalir di area tersebut, beban yang terpusat secara tidak merata pada bangunan, gempa ringan, dan masih banyak hal-hal lainnya.
·         Retak Tekan
Penyebab retak tekan karena adanya pembebanan yang terlalu berat pada dinding, dari atas permukaan dinding dan dari bawah permukaan dinding secara bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena akibat dari tiang penyangga atau kolom bangunan yang tidak bekerja secara semestinya, sehingga sebagian beban harus dipikul oleh dinding.
Hal yang seharusnya terjadi adalah, beban akan disalurkan oleh ringbalk menuju ke kolom bangunan untuk didistribusikan ke sloof yang berada di bawahnya. Selain itu dari bagian bawah ada desakan ke atas karena adanya pergerakan tanah.Hal inilah yang menyebabkan adanya retak tekan.

Tips Solusi Permasalahan Dinding Rumah Retak Struktur
Cara mengatasi retak struktur harus dilihat dari penyebabnya, berikut penjelasannya:
·         Pondasi Turun
Jika penyebab dinding rumah retak struktur diakibatkan karena adanya pondasi yang mengalami penurunan, solusi yang dapat diambil dengan cara membuat pondasi baru secara berdekatan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara melakukan pemadatan pada tanah dibawah lokasi baru yang akan dibangun. Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan kolom penyangga bangunan yang baru agar penyaluran beban dari sloof dan ringbalk dapat terdistribusi dengan sempurna.
·         Kerusakan Struktur pada Balok
Tetapi apabila penyebab keretakan karena adanya kerusakan struktur pada balok, perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah memungkinkan untuk dapat dibuat tambahan kolom bangunan pada bagian bawahnya. Seandainya memang tidak dimungkinkan lagi melakukan solusi tersebut, solusi lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyuntik/digrouting dengan cairan kimia khusus (epoxy) sebagai pengikat keretakan. Setelah itu dapat dilakukan penambahan dimensi balok dengan perkuatan dari luar.
·         Kerusakan Struktur Kolom Penyangga Bangunan
Kolom tambahan dapat dibuat apabila kerusakan yang ditemukan terletak pada struktur kolom penyangga bangunan. Kolom tambahan yang akan dibangun tersebut akan mensuport kolom yang rusak dengan membagi beban yang terdistribusi pada kolom-kolom tersebut. Cara lainnya adalah dengan menggunakan sistem penyuntikan dengan cairan epoxy untuk memperkuat kolom yang rusak sebelum memperlebar dimensinya.
Seandainya penyebab dinding rumah retak struktur yang ditemukan pada kolom penyangga bangunan sifatnya minor, solusi perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan penambalan dengan plesteran. Tujuannya agar tulangan besi yang terdapat didalamnya tidak terkena udara luar yang dapat menyebabkan karat.
Lakukan pengontrolan air yang mengalir di dasar pondasi bangunan agar kemungkinan erosi yang terjadi dapat dihindari. Hal ini sangat akan sangat membantu agar kemungkinan terjadinya retak pada dinding bagian atas dapat dihindari.

Retak Non Struktur

Lain halnya dengan dinding rumah retak struktur, penyebab retak non struktur bisa disebabkan oleh beberapa hal:
1. Crazing
Yaitu retak yang disebabkan karena terlalu banyaknya plesteran yang digunakan. Beberapa ciri yang dapat terlihat seperti adanya:
·         Pola retak halus yang samar dan dangkal (retak rambut)
·         Pola yang terbentuk adalah pola hexagonal dengan jarak keretakan yang sangat dekat.
Tips solusi permasalahan:
·         Dengan cara mengorek retakannya untuk dibersihkan, kemudian di dempul secara rata sampai permukaan yang retak tertutup.


2. Map Cracking
Penyebabnya adalah:
·         Kandungan semen yang digunakan terlalu berlebih
·         Plesteran yang terlalu cepat dibiarkan mengering, sehingga pengeringannya tidak merata secara keseluruhan.
·         Campuran acian yang terlalu tipis dan belum sepenuhnya kering pada saat diaplikasikan ke dinding, kemudian dilakukan acian kembali
·         Penggunaan cat yang bermutu kurang baik, sehingga tidak elastis pada saat diaplikasikan.
Tips solusi permasalahan:                                          
·         Merapihkan retakannya dahulu, dan kemudian menutupnya dengan dempul.
·         Melakukan penyiraman air hingga benar-benar lembab pada bagian dinding yang akan di aci.
Adapun karakteristik yang jelas terlihat dari jenis retakan ini seperti:
·         Sesuai dengan namanya, pola retakan nya mirip dengan berbentuk peta (map)
·         Berbentuk heksagonal yang mempunya jarak 200mm pada retakannya.
·         Mempunyai struktur retakan yang cukup dalam
3. Retak Susut
Retak jenis ini masih dapat dikatakan masih bagian dari retak non struktur. Tips perapihannya bisa dengan menggunakan dempul pada bagian retakan. Pada retak susut, kategorinya dapat dibedakan berdasarkan jenis retakannya:
·         Susut Plastis
Retak jenis ini biasanya terjadi pada bagian sudut-sudut seperti sudut pintu dan sudut jendela. Penyebab keretakan jenis ini adalah lebih dikarenakan oleh banyaknya kadar air berlebih yang hilang pada saat proses plasteran awal dikerjakan, sehingga pada saat mengering terjadi penyusutan.
·         Susut Kering
Penyebabnya lebih disebabkan oleh karena terdapatnya kandungan semen yang tinggi pada dinding, plesteran yang di aplikasikan terlalu tebal dan pemilihan jenis pasir yang bermutu rendah. Bisa juga karena batu bata yang mengalami pemuaian setelah sekian lama.
Disebabkan juga karena adanya perubahan volume plesteran atau beton pada saat terjadi proses pencampuran antara pasir dan air. Dengan kata lain perubahan volume ini terjadi akibat reaksi kimia yang terjadi pada saat proses pencampuran kedua elemen bahan tersebut.
Dan bisa juga karena proses karbonasi yang terjadi saat masuknya gas CO2 atau karbondioksida kedalam pori plesteran ataupun beton yang sudah mengeras. Sebagai catatan, jenis retak non struktur ini biasanya tidak berbahaya, hanya berpengaruh terhadap nilai estetis bangunannya yang akan banyak dipenuhi oleh garis-garis retakan halus yang tidak beraturan.

Penyebab Lain Dinding Retak

1. Pemasangan Conduit
Penyebabnya karena adanya chapping untuk menanam kabel (conduit). Tips solusi permasalahan:
·         Pemasangan conduit yang dilakukan 1 hari setelah proses plester dilakukan.
·         Chaping dipasang pada permukaan bata
·         Pekerjaan chaping sebaiknya dilakukan sebelum proses plaster dilakukan.
2. Pertemuan Dinding
Yang disebabkan karena adanya 2 bidang berbeda yang tertutup oleh plesteran. Contohnya adalah pasangan bata dan permukaan beton. Tips Solusi Permasalahan:
·         Dibuat dilatasi pada dua bagian permukaan yang berbeda.
·         Dibuat perkuatan plesteran dengan pengisian besi strip, fiber glass atau rubber sealent pada tempat yang dibuat dilatasi.
·         Dibagian sudut tempat pertemuan dinding, daya rekat spesi pasangan batanya harus dibuat sangat kuat.
Penyebab dinding rumah retak struktur terbukti bisa disebabkan karena berbagai macam hal. Tetapi penyebab dinding rumah karena hal lainnya juga tetap harus diwaspadai mengingat tetap akan berpengaruh terhadap keselamatan penghuninya. Semoga bermanfaat dan selamat membangun istana idaman anda.

Demikianlah Penjelasan kami mengenai retak pada bangunan beton,semoga membantu,

No comments:

Post a Comment